proses printing rotari
Menggambar / mendesign diera sekarang telah menggunakan software design computer,
hasilnya berupa file gambar dengan menghitung repeat lingkar screen arah panjang kain( lingkar pada umumnya 64 Cm ), lebar berukuran : 110 - 120 Cm, 150 Cm dan utk ukuran sprei 240 - 242 Cm. Hasil design dan trace telah selesai digambar kemudian dicetak
ke print color ( PC ) dikertas. Kemudian ditawarkan ke
Buyer. Bila telah disetujui baik design maupun kombinasi warnanya maka
dilanjutkan dengan pemisahan warna ( proses tracing ) untuk bisa diaplikasikan
dari design computer berupa file gambar ke media rotary screen baik menggunakan
Rotary Inkjet Engraver atau
DLE ( Digital Light Exposing ) Rotary
Engraver. Hasil dari Rotary Inkjet Engraver atau DLE Rotary Engraver di
Cuci bertekanan lembut kemudian di Backing 180 - 200 C selama 1,5 s/d 2
jam kemudian dipasang
Endring samapi bisa dipasang di mesin Rotary Ptinting.
Untuk proses printing diperlukan banyak persyaratan maupun teknik2 printing lainnya yaitu:
11. Setelah dipastikan semuanya sudah seperti PC maka produksi bisa dilanjutkan ( kuantiti dan kualiti menjadi pedoman )
dibawah ini saya rekomentasikan beberapa merk dan jenis messin printing kain yang cocok digunakan untuk proses printing rotari;
Alasan produksi printing menggunakan rotary print dengan tujuan sbb:
Mengaplikan design dari computer berupa file ke mesin printing rotary untuk produksi masal.
Mengaplikan design dari computer berupa file ke mesin printing rotary untuk produksi masal.
Rotary Print adalah suatu proses pemberian warna sesuai design / motif pada permukaan kain
menggunakan mesin printing kain dengan rotary
screen. Jumlah warna yang di cetak sama dengan jumlah
screen yang digunakan, untuk motif karakter tertentu dalam 1 warna bisa
lebih dari 1 screen. Misalnya:warna hitam dipakai blok dengan
raster/denim, terkadang harus dipisahkan karena keduanya membutuh
tekanan tidak sama bila sudah tidak bisa lagi diupayakan ditracernya.
Di mesin Rotary print jumlah screen / warna bisa mencapai
16 warna tetapi pada umumnya hanya 12 screen / warna. Menggunakan mesinprinting rotary tujuannya untuk produksi
masal. Design yang akan
diprinting ke kain harus memperhitungkan kemampuan
mesin textile printing rotary.
Untuk proses printing diperlukan banyak persyaratan maupun teknik2 printing lainnya yaitu:
1. Kain harus bisa cepat
menyerap warna, serat tidak melengkung, tidak miring, tidak melipat, lebar rata
sesuai standart dan kering.
2. Kain harus melekat keblanket dengan sempurna.
3. Zat
warna harus sudah siap
dan penyusunan screen harus sesuai dengan susunan warna dan pada umumnya
warna lebih tua diprint lebih dulu mis: no: screen 1,2,3, dst, zat
warna harus disaring
dengan monel yg halus mesnya harus lebih kecil dari mess screen yg
dipakai
produksi, level obat harus stabil ( perbedaan level atas dan bawah tidak
boleh terlalu jauh ) dan
zat warana ditong maupun didalam screen harus selalu dikontol jangan
samapai
kehabisan ketika sedang proses produksi. Volume pembuatan zat warna
harus sesuai open
area gambar dan ditambah +/- 10%. Sebelum
warna dikirim ke produksi printing harus dipastikan warnanya sudah
sesuai
dengan warna design dan kekentalan zat warna
4000cps s/d 5000 cps
4. Pisau rakel ( squeegee blade ) harus lurus dan
kencang, ukuran besar dan tebalnya dan kemiringannya harus benar. Untuk yang
menggunakan squeegee rol diperhatikan kekuatan tarikan magnet dan ukuran squegee roll dengan melihat
ketembusan warna dibelakang kain.
5. Penyusunan holder ( dudukan
screen ) harus urut nomor yg tertera di holder dan dimulai dari nol agar sa’at
seting gambar kekanan, kiri, maju,
mundur tidak ada yg mentok ( maximum )
6. Setiap awal proses kain
utama harus dipasang looper kain agar sa’at seting tidak buang kain produksi
dan dipastikan warna masuk dirumahnya masing2, pres rakel sudah sesuai
ketembusannya, kanan kiri harus rata, tidak misprint dan overprintnya tidak
terlalu lebar ( 0 – 0,5 mm ) dan menghasilkan gambar sesuai dengan yg
dinginkan.
7. Kecepatan produksi
disesuaikan dengan panas dryernya, warna dipermukaan kain rata dan kestabilan hasil
printing dan lain2 yg menyangkut kwalitas printing harus menjadi tolak ukur.
8. Keluar dari plaiter harus
dikontrol terus dan hasilnya harus sempurna ( sesuai standard ) bila terjadi ketidak sesuaian maka segera
memberitahukan operator berada di printing.
9. Warna harus sesuai cotoh dan
diketahui setelah di Steam ( fixasi ), dicuci dan dikeringkan.
10. Pertama kali keluar dari
mesin langsung dilihat apakan ada design yang tidak sesuai, warna yg kurang atau kelebihan atau ada
screen yg bocor, screen mampet dll.
11. Setelah dipastikan semuanya sudah seperti PC maka produksi bisa dilanjutkan ( kuantiti dan kualiti menjadi pedoman )
dibawah ini saya rekomentasikan beberapa merk dan jenis messin printing kain yang cocok digunakan untuk proses printing rotari;
Komentar
Posting Komentar